Tungku Dingin |
Produk
seperti inilah yang dinanti-nanti
kehadirannya oleh masyarakat, termasuk para pengrajin batik. Betapa tidak ? Karena, proses pembuatan batik
memang tidak lepas dari energi panas atau api, baik itu untuk pencairan Lilin
Batik ketika seseorang melukis batik atau saat ngecap. Demikian pula pada saat pekerjaan 'nglorot” sangat
membutuhkan energi panas yang tinggi pula. Energi panas / api memerlukan BBM
(Bahan Bakar Minyak ). Sementara harga
minyak tanah sangatlah tinggi sekarang ini. Padahal proses membatik seperti
melukis , ngecap batik dan melorot durasi waktunya sangatlah lama.. Dengan
demikian kebutuhan biaya untuk BBM sangatlah tinggi.
Untunglah
pada saast ini telah ditemukan oleh Ir. Purwanto Kompor dan tungku dingin yang
hemat energi dan ramah lingkungan.
Tungku Dingin2 |
Alat
ini terdiri atas tiga komponen, yaitu : kompor, tungku dan bahan bakar gas
Elpiji. Pada sistem ini suhu kompor dan suhu diluar tungku terasa relatif tidak
panas, bahkan pada suhu kompor terasa
sangat dingin seperti es.
Kompor
meskipun relatif tidak panas bahkan bisa
terasa dingin seperti es, namun tetap menghasilkan pembakaran yang
sempurna. Api kompor tersebut ketika
berada dalam tungku akan membakar material padat yang telah berada di dalamnya
( seperti pecahan genteng, batu bata atau batu api ). Namun panas bara hasil
pembakaran material padat itu tidak membikin tungku dan hawa di luarnya panas
dan juga tidak menimbulkan asap maupun debu arang yang bisa mengotori tembok.
Hal ini karena tungku dibuat dari rangkaian batu bata yang didesign sedemikian
rupa, sehingga mampu menyerap panas, menahan panas, menyimpan panas dan
menyerap tumpahan air/minyak goreng.
Untuk
membuat kompornya diperlukan bahan-bahan seperti pipa besi ukuran ¼ inchi, kran
kompor, spuyer, selang, regulator bertekanan tinggi dan klem penjepit slang. Sedangkan untuk pembuatan tungku dibutuhkan
material seperti semen, pasir, bata, kluwung gerabah, kluwung semen dan
gentinmg kerpus.
Kehematan
kompor dan tungku dingin juga tidak terbantahkan. Dalam profil temuannya
tersebut Pak Pur menampilkan testimoni dari para pemakai produk kompor dan
tungku temuannya itu. Kesemuanya merasa puas karena keiritannya, keramahan
linkungan dan tidak menggangu kesehatan dan kecepatan pekerjaannya. Rata-rata
keiritannya bisa mencapai 30 sampai40 %.
Temuan
yang telah menjadi juara Pertama Lomba TTG Tingkat Kota Pekalongan tersebut,
juga sudah dipamerkan dalam acara Pameran Nasional TTG Tingkat Nasional di Kota
Padang baru-baru ini. ( Pak Nas ).
harganya brp mas brow??
BalasHapuspesen kompornya dimana ini
BalasHapus